Pages

Monday, August 2, 2010

Sinkhole

Pernahkan kalian membayangkan jika tiba-tiba tanah yang kita pijak ini amblong atau ambles dan kemudian membentuk lubang yang besar ?. Begitulah kira-kira gambaran Sinkhole. Secara gamblangnya, Sinkhole adalah kejadian alam dimana tanah menjadi ambles dan menimbulkan lubang yang besar karena adanya anomali tanah yang biasanya disebabkan karena pergeseran air yang ada di bawah tanah itu sendiri.
Sinkhole, atau dalam bahasa jawa lebih sering disebut luweng biasanya terjadi di tanah gamping atau di tanah yang mempunyai retakan dasar di bawahnya sehingga air mudah masuk. Pada awalnya ada sebuah retakan yang membentuk lubang akibat masuknya air. Daerah ini biasanya terjadi pada daerah yg tersusun oleh batu gamping. Batu gamping ini “relatip” mudah terlarutkan ketimbang batu pasir (batuan yang terssun oleh pasir, biasanya mineral kuarsa), lalu setelah itu akan terbentuk rongga yang kemudian akan terisi oleh air. Air itu sedikit demi sedikit akan mengikis tanah, sehingga jika kikisan air itu sudah sampai pada dasar tanah, maka Blunnnnnnng, tanahpun ambles.

untuk lebih jelasnya, silahkan lihat gambar di bawah ini.



 Seperti halnya yang terjadi di Guatemala.
 Setelah berminggu-minggu terdengar suara bergemuruh yang keras, akhirnya sebagian kampung miskin yang berpenduduk padat di Guatemala, ambles sedalam 100 meter. Bencana dahsyat ini membawa serta belasan rumah dan sejumlah penduduk yang kebetulan berada di dalam rumah maupun di sekitar bencana. Amblesan itu membentuk lubang yang sangat besar.  Dari lubang yang tampak tak berdasar saking dalamnya itu, keluar air dan bau busuk yang sangat menyengat hidung. Ada banyak dugaan terjadinya sinkhole di kota Guatemala itu. Antara lain, hujan badai dan pecahnya saluran penampungan limbah rumah tangga.
Namun itu hanya praduga-praduga saja, karena penelitian sebenarnya terhadap penyebab sinkhole di kampung kumuh kota Guetemala itu belum jelas benar.

Darvaza Gas Crater alias Gates of Hell

Tempat ini ada di Turmeknistan yg dikenal oleh penduduk setempat sebagai Pintu ke Neraka. Kisah ini berawal kira-kira tahun 1971 ketika ahli geologis menggali tempat ini untuk mencari gas alam. Secara tiba-tiba ketika dilakukan penggalian, mereka menemukan satu jurang besar di bawah tanah. karena terlalu besar semua peralatan penggalian masuk ke dalam jurang tersebut. Tak seorang pun yg berani turun ke dalam jurang tersebut disebabkan jurang tersebut dipenuhi gas asli bumi.


Cara untuk menghilangkan penyebaran gas beracun yang keluar dan mencemarkan bumi itu, mereka telah menyalakan api di dalam jurang tersebut dan semenjak itu hingga kini, telah 40 tahunan lubang ini terbakar tanpa henti. Bahan api agar dapat terus menyala adalah gas itu sendiri.


Lubang itu kemudian biasa disebut
Darvaza Gas Crater alias Gates of Hell atau The Door to Hell

Cerobong Asap di Dasar Laut Sangihe

Tim Indonesia Ekspedisi Sangihe Talaud atau Index/Satal 2010 kerja sama Indonesia-Amerika Serikat berhasil mengidentifikasi sebagian temuannya. Di antaranya, di kedalaman sekitar 2.000 meter ditemukan cerobong gunung api bawah laut yang bersuhu 300-400 derajat celsius.

Ekspedisi itu dimulai awal Juli 2010 dan direncanakan berlangsung sampai 10 Agustus 2010.

Kegiatan tersebut melibatkan 32 ilmuwan Indonesia dan 12 ilmuwan Amerika Serikat yang menganalisis hasil-hasil eksplorasi bawah laut dengan kapal riset Okeanos Explorer melalui Pusat Komando Penelitian di kantor Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan di Ancol, Jakarta Utara, serta di Seattle, Amerika Serikat.

Aktivitas gunung api bawah laut,  juga ada di perairan dangkal, contohnya di wilayah Bima. Di Nusa Tenggara Barat, malah terdapat aktivitas gunung api bawah laut dengan kedalaman 100-200 meter. Namun, eksplorasi ilmu pengetahuan tentang itu masih sangat sedikit.